
Permasalahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan sudah dinyatakan darurat. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, banyak sekali fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa Indonesia memang darurat narkoba. Luasnya wilayah darat dan perairan di Indonesia dimanfaatkan oleh bandar narkoba untuk menjalankan bisnis haramnya. Tujuannya, selain untuk meraup keuntungan secara ilegal, dalam jangka panjang juga untuk merusak kwalitas dan menjajah bangsa Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada dan paham akan bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Kelompok pekerja merupakan salah satu aset penting dalam suatu perusahaan. Masih tingginya angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja begitu memprihatinkan, apalagi jika dilihat dari dampak negatif penyalahgunaannya, seperti menurunnya produktivitas dan konsentrasi kerja, meningkatnya stres dan tekanan, karena harus bekerja lebih keras akibat kinerja yang menurun, dan yang tidak dapat dipungkiri adalah dampak buruk bagi kesehatan.
Selain berakibat kepada pekerja, perusahaan pemberi kerjapun juga terkena imbasnya, seperti produktivitas yang rendah yang berakibat menurunnya kinerja, tercorengnya citra perusahaan di masyarakat apabila di perusahaan tersebut ada penyalahgunaan narkoba, selain itu, perusahaan juga akan mengeluarkan biaya lebih banyak jika ada pekerja yang sakit ataupun kecelakaan akibat penyalahgunaan narkoba terseb
Berawal dari permasalahan diatas, dalam rangka melindungi karyawan dan mencegah penyalahgunaan narkoba pada Awak Mobil Tangki (AMT), maka PT Ardina Prima selaku penyedia jasa AMT bagi PT. Pertamina Patra Niaga berinisiasi melakukan kerjasama dengan BNN Kabupaten Sleman untuk melaksanakan test urin kepada 185 AMT. Kegiatan ini dilaksanakan di aula TBBM Rewulu Yogyakarta (16/10).
Seluruh perlengkapan untuk tes urine disediakan oleh PT Ardina Prima selaku penyelenggara.Dari 185 peserta yang mengikuti test urine, terdapat 3 orang yang positf benzo dikarenakan mengkonsumsi obat resep dokter (sakit), sedangkan 182 lainnya negatif.